Home » , » Ardi Pranata Ditawari Kuliah Gratis PENS

Ardi Pranata Ditawari Kuliah Gratis PENS

Written By Berita Lamongan Online on 29 Mei 2013 | 17:14

Berita Lamongan Online- Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Dr Zainal Arief ST MT memberikan kesempatan untuk kuliah gratis kepada peraih nilai ujian nasional tertinggi tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Timur asal SMK Nahdlatul Ulama 1 Karanggeneng, Lamongan, yakni Ardi Pranata. "Setelah mengetahui berita itu, kami dari PENS langsung menemui Ardi di sekolahnya dan langsung menawarkan rekomendasi baginya untuk melanjutkan kuliah di PENS lewat Bidik Misi," katanya setelah menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Akademi Komunitas Negeri Lamongan bersama Bupati Lamongan H Fadeli SH MM di Lamongan, Selasa. Dalam informasi tertulis yang diterima Antara dari Humas PENS, Direktur PENS itu mengunjungi Ardi setelah acara penandatanganan nota kesepahaman yang melibatkan Dinas Pendidikan setempat di SMKN 1 Lamongan itu usai. "Alhamdulillah, Pak Bupati sangat mendukung pengembangan program ini sehingga acara berjalan lancar dan kami dapat segera melanjutkan perjalanan menemui Ardi," kata pimpinan PENS yang baru itu. Sementara itu, Kepala SMK NU 1 Karanggeneng Drs H Miftahul Huda SH MM saat mendampingi Ardi menegaskan bahwa Ardi termasuk siswa yang berprestasi di sekolah, sehingga dia meraih nilai UN tertinggi tingkat SMK di Jawa Timur dengan nilai 38,20. Ardi merupakan salah satu dari tiga peraih nilai UN tertinggi untuk tingkat SMK di Jatim, yakni Achmad Syafi'i (SMKN I Tuban) dengan nilai 38,20; Ardi Pranata (SMK NU I Karanggeneng, Lamongan) dengan nilai 38,20 (sama dengan Achmad Syafi'i); dan Elly Fatmawati (SMKN VIII Malang) dengan nilai 38,10. "Meski pendiam, sejak semester 1 hingga akhir, Ardi selalu menempati peringkat lima besar di kelasnya, bahkan saat meraih nilai UN tertinggi ini pun dengan rata-rata nilai mata pelajaran yang diujikan adalah 9,6," katanya. Namun, siswa Jurusan Teknik Komputer Jaringan itu tidak bisa melanjutkan ke jenjang kuliah karena terkendala biaya. Ardi tinggal di Pengangsalan, Kali Tengah, Lamongan bersama ibu dan kakaknya yang berprofesi sebagai penjahit rumahan. Setelah ayahnya meninggal, anak bungsu dari tiga bersaudara itu juga turut membantu perekonomian keluarganya, karena itu ia pun tidak ingin membebani orang tuanya dengan kuliah, namun ia memilih bekerja saja selepas lulus.(antarajatim/berita lamongan online-Zan)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : Lamongan News | Persela Lamongan | Lamongan Online
Copyright © 2013. Berita Lamongan Online - All Rights Reserved
Template Created by Lamongan Modified by kabarlamongan.Com
Proudly powered by Blogger