Salah Satu warung Tempo Doelo |
Berita
Lamongan Online- Selama dua hari, sejak Jum’at malam kemarin, di
alun-alun Lamongan berdiri puluhan gubuk beratapkan ijuk layaknya
warung-warung pasar tradisional di masa lalu. Sebanyak 56 stan
tersebut adalah bagian dari konsep festival Lamongan Tempo Doloe
(LTD).
Ketika
masuk pendopo alun-alun, pengunjung sudah dihibur oleh sajian musik
keroncong Mbah Gondorng sehingga nuansa jadul lagsung terasa.
Sementara warung-warung jadul di dalam alun-alun menjajakan berbagai
jajanan dan makanan jadul khas Lamongan yang mungkin sudah jarang
ditemui.
Harga
yang dipsang juga sangat murah. Mulai dari Rp 500 hingga Rp 100 per
jajanan. Jajanan yang dijual mungkin sudah asing bagi sebagian
generasi muda. Seperti djangkong, carangan, cetot dan tiwul.
Nasi
jagung dengan hanya lauk rempeyek menjadi favorit rombongan forum
pimpinan daerah (Forpimda) bersama isteri kala mengunjungi stan.
Makanan ndeso itu laris dijajal bersama minuman hangat, wedang ronde.
Di
event yang sudah digelar kedua kalinya ini, peserta nampaknya tampil
lebih maksimal. Baik dari segi hidangan yang disajikan, dekorasi
stan, maupun dandanan penjualnya.Seperti disebutkan panitia LTD, Aris
Setiadi, event kali ini dilaksanakan selama dua hari. Sementara tahun
lalu hanya dilaksanakan selama sehari.
Selain
itu, panitia kali ini juga menjanjikan ada hadiah bagi warung terbaik
pertama hingga ketiga dan juara favorit. Komponen yang dinilai adalah
estetika, sajian menu, aksesoris dan busana.
“Juara
pertama mendapatkan mendo ageng (jawa : kambing besar), mendo
sedengan untuk juara kedua dan mendo alit untuk pemenang ketiga.
Nanti juara favorit ada hadiah khusus dari Pak Sekda, “ kata Aris
Setiadi di LTD yang diikuti peserta dari SKPD, kecamatan , BUMD dan
perbankan di Lamongan tersebut.(Zen)
0 komentar:
Posting Komentar